Kamis, 06 November 2014

TEORI PEMBANGUNAN MENURUT RICARDIAN (DAVID RICARDO)

TEORI PEMBANGUNAN RICARDIAN

I.       PENDAHULUAN
Aliran klasik muncul pada akhir abad ke 18 dan permulaan abad ke 19 yaitu dimasa revolusi industri dimana suasana waktu itu merupakan awal bagi adanya perkembangan ekonomi. Pada waktu itu sistem liberal sedang merajalela dan menurut aliran klasik ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan antara kemajuan teknologi dan perkembangan jumlah penduduk. Mula-mula kemajuan teknologi lebih cepat dari pertambahan jumlah penduduk, tetapi akhirnya terjadi sebaliknya dan perekonomian akan mengalami kemacetan.
Menurut aliran ini bahwa meningkatnya tingkat keuntungan akan mendorong perkembangan investasi dan investasi (pembentukan capital ) akan menambah volume persediaan capital ( capital stock ). Keadaan ini akan memajukan tingkat teknologi dan memperbesar jumlah barang yang beredar sehingga tingkat upah naik, yang berarti meningkatnya tingkat kemakmuran penduduk. Tingkat kemakmuran akan mendorong bertambahnya jumlah penduduk sehingga mengakibatkan berlakunya hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang (law of diminishing return).
Salah satu penghambat pembangunan ekonomi adalah kemiskinan. Faktor kemiskinan merupakan tolak ukur bagi sebuah negara apakah pembangunan yang tengah berlangsungdapat di nikmati oleh segenap warga negaranya tanpa memandang hal-hal yang bersifat atributif. Dengan kata lain, pembangunan yang berlangsung harus benar – benar merata dan terdistribusi kepada masyarakat. Kemiskinan bukan merupakan sesuatu yang berdiri sendiri, sebab ia merupakan akibat dari tidak tercapainya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Pembangunan ekonomi harus didasari pada sistem perekonomian yang berlaku sebagai patron suatu negara .
Dalam teori ekonomi makro, aktivitas ekonomi dibahas secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, serta berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah terutama kebiajakan fiskal berdasarkan prinsip pemberdayaan masyarakat dan program Pemerintah.
Tugas pengendalian makro adalah juga mengusahakan agar perekonomian bisa bekerja dan tumbuh secara seimbang, terhindar dan keadaan-keadaan yang bisa mengganggu keseimbangan umum ( equilibrium ). Pengelolaan yang lebih khusus atas masing-masing sektor perekonomianadalah bagian dan tugas pengendalian makro, dengan menjaga keseimbangan antara masing-masing sektor dalam perekonomian.
Sektor publik  ternyata memang jauh lebih menantang jika dibandingkan dengan sektor swasta. Sektor Publik yang dalam hal dijalankan oleh Pemerintah berperan untuk menjamin keberlangsungan hidup orang banyak dengan berbagai macam program pembangunan yang harus sesuai dengan karakterisme, budaya maupun topografi yang ada. kapitalisme itu sebenarnya memang membawa manfaat, berbeda dengan komunisme dan sosialisme yang dewasa ini tidak lagi dipedulikan, karena memang tidak ada manfaatnya.


II.    PEMBAHASAN
Memandang kebijakan dan aktivitas ekonomi melalui pendekatan kelembagaan berarti menggunakan pendekatan kebijakan Pemerintah. Dalam kacamata ekonomi klasik, sebuah kegiatan pertukaran barang dan jasa untuk semata-mata ditujukan untuk kemakmuran materiil dan penekanan pada efisiensi produksi yang didasarkan pada ketersediaan tenaga kerja dan sumberdaya alam. Tenaga kerja bernilai sama dengan kapital dan material dasar produksi, sehingga disebut sumberdaya manusia. Menurut pendekatan ini pasar adalah lembaga sosial utama,dan para pemilik modal yang terlibat di pasarlah yang dapat menentukan apa yangakan diproduksi. Aktivitas pasar ini didominasi peran individualisme yang bebas dari intervensi negara, karena intervensi negara dianggap tidak akan membawa keuntungan maksimal.
Teori makro Klasik mempunyai dasar filsafat bahwa perekonomian yang didasarkan pada sistem bebas-berusaha (laissez faire) adalah self-regulating, artinya mempunyai kemampuan untuk kembali ke posisi keseimbangannya secara otomatis. Oleh sebab itu pemerintah tidak perlu campurtangan.
Di pasar barang sifat self-regulating ini dicerminkan oleh adanya proses yang otomatis membawa kembali ke posisi GDP yang menjamin full-employment, apabila karena sesuatu hal perekonomian tidak pada posisi ini. Landasan dan keyakinan ini adalah
1.  Di pasar tenaga kerja, dalam jangka pendek hanya ada pengangguran sukarela. Tetapi pengangguran inipun hanya bersifat sementara, karena apabila harga-harga turun (termasuk tingkat upah), maka konsumsi dan produksi akan kembali lagi ke tingkat semula (yaitu tingkat full employment).
2.  Di pasar uang, kaum klasik mempunyai Teori Kuantitas, yang menyatakan bahwa permintaan akan uang adalah proporsional dengan nilai transaksi yang dilakukan masyarakat. Di pasar ini ditentukan tingkat harga umum; apabila jumlah uang yang beredar (penawaran akan uang) naik maka tingkat harga pun naik.

David Ricardo dalam buku The Principle of Political Economy and Taxation (1772-1823) melalui teori Ricardian menganalisasi mengenai proses terjadinya pertumbuhan ekonomi adalah “ pada awalnya jumlah penduduk sangat rendah dan kekayaan alam masih melimpah. Dalam keaadan seperti ini para pengusaha dalam menjalanan usahanya dengan menggunakan kekayaan alam sebagai faktor produksi mengakibatkan para pengusaha dapat memperoleh keuntungan yang tinggi  untuk mempertinggi tingkat modal yang dimiliki sehingga dapat mempertinggi produktifitas tenaga kerja. Dalam perkembangan selanjutnya dengan adanya kenaikan tingkat produktifitas maka para pekerja akan menuntut upah tinggi“
Teori tersebut memunculkan beberapa asumsi yaitu  :
1.      Seluruh tanah digunakan untuk produksi gandum dan angkatan kerja dalam pertanian membantu menentukan distribusi industri
2.      Berlakunya hukum :  “ law of deminishing return “ bagi tanah 
3.      Persediaan tanah adalah tetap
4.      Permintaan gandum benar – benar inelastik
5.      Buruh dan Modal adalah masukan yang bersifat variabel
6.      Keaadaan pengetahuan teknis adalah tertentu
7.      Seluruh buruh dibayar dengan upah yang cukup untuk hidup secara minimal
8.      Harga penawaran buruh adalah tertentu
9.      Permintaan akan buruh tergantung pada pemupukan modal
10.   Terdapat persaingan sempurna
11.   Pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan


Teori David Richardo hadir dalam kondisi perekonomian yang dikuasai oleh kaum kapitalis yang menganggap bahwa pertumbuhan dan pembangunan ekonomi akan mengalami kenaikan yang signifikan bilamana faktor – faktor produksi diolah secara baik dengan sistem distribusi yang merata. Pemanfaatan teknologi pertanian kurang diperhatikan oleh David Richardo mengingat bahwa tenaga kerja adalah sumberdaya yang bisa dimanfaatkan untuk mengurangi pengangguran yang terjadi.
David Ricardo membagi masyarakat dalam tiga golongan, yaitu :
1.  Masyarakat pengusaha atau kapitalis, adalah golongan yang memimpin produksi dan memegang peranan yang penting karena mereka selalu mencari keuntungan dan menginvestasikan kembali pendapatannya dalam bentuk akumulasi kapital yang mengakibatkan naiknya pendapatan nasional
2.  Masyarakat pekerja atau buruh, adalah golongan yang terbesar dalam masyarakat, namun sangat tergantung pada capital
3.  Tuan tanah atau bangsawan, adalah golongan yang memikirkan sewa saja dari golongan kapital atas areal tanah yang disewakan
David Ricardo mengemukakan beberapa teori, antara lain teori sewa tanah (land rent); teori nilai kerja (labor theory of value) dan upah alami (natural wages); dan satu lagi yang terkenal adalah teori keuntungan komparatif (comparative advantage) dari perdagangan internasioanal.

a.    Teori sewa tanah
Dalam teori tentang sewa tanah ia menjelaskan bahwa jenis tanah berbeda-beda. Ada yang subur, kurang subur hingga tidak subur sama sekali. Produktivitas tanah yang subur lebih tinggi, dan demikian menghasilkan satu satuan unit produksi diperlukan biaya-biaya (biaya rata-rata dan biaya marjinal) yang lebih rendah pula. Makin rendah tingkat kesuburan tanah, jelas makin tinggi pula biaya rata-rata dan biaya marjinal untuk mengolah tanah tersebut. Makin tinggi biaya-biaya dengan sendirinya keuntungan per hektar tanah menjadi semakin kecil pula. Dengan penjelasan di atas adalah layak uang sewa untuk tanah yang lebih subur lebih tinggi jika dengan sewa tanah untuk tanah yang kurang subur apalagi yang tidak subur.
  
b.    Teori nilai kerja dan upah
Teori nilai kerja dan upah alami, David Ricardo menjelaskan bahwa nilai tukar suatu barang ditentukan oleh ongkos yang perlu dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut, yaitu biaya untuk bahan mentah dan upah buruh yang besarnya hanya cukup untuk sekedar dapat bertahan hidup (subsiten) bagi buruh yang bersangkutan. Menurut Ricardo, kalau harga yang ditetapkan lebih besar dari biaya-biaya (termasuk upah alami), maka dalam jangka pendek perusahaan akan mengalami laba ekonomi. Adanya laba ini akan menarik perusahaan-perusahaan lainnya masuk pasar. Masuknya perusahaan perusahaan baru berarti produksi akan meningkat dan sebagai akibatnya akan terjadi kelebihan produksi (over supply) di pasar. Kelebihan penawaran barang ini akan mendorong harga-harga turun kembali kepada keseimbangan semula. Karena biaya-biaya bahan mentah relatif konstan, maka Ricardo menyimpulkan bahwa yang paling menentukan tingkat harga adalah tingkat upah alami, yang besarnya hanya cukup agar para buruh dapat bertahan hidup saja (secara subsiten).Selain itu, Ricardo mempertimbangkan kondisi pekerja.yang mana jika standar kehidupan minimum meningkat, maka upah minimum juga meningkat. Menurut Ricardo, ketika standar umum kehidupan meningkat, upah minimum yang dapat dibayarkan kepada pekerja juga meningkat. Dengan demikian, tingkat upah pada abad ke-19 tidak akan sama dengan tingkat upah pada abad ke-20. Hal ini mengisyaratkan bahwa Ricardo mengantisipasi adanya perubahan perekonomian secara menyeluruh.
c.    Teori keunggulan komparatif (theory of comparative advantage)
Teori keunggulan komparatif (theory of comparative advantage) merupakan salah satu teori yang paling terkenal dari beberapa teori yang dikemukakan oleh David Ricardo.Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara.Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Yang dimaksud dengan teori ini oleh Ricardo dijelaskan bahwa setiap kelompok masyarakat atau Negara sebaiknya menghasilkan produk-produk yang dihasilkan lebih efisien, selanjutnya kelebihan produksi atas kebutuhan dapat diperdagangkan.Sebagai contoh, Indonesia dan Malaysia sama-sama memproduksi kopi dan timah.Indonesia mampu memproduksi kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi timah secara efisien dan murah.Sebaliknya, Malaysia mampu dalam memproduksi timah secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah.Dengan demikian, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi dan Malaysia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi timah. Perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah.
Dalam teori keunggulan komparatif, suatu bangsa dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya jika negara tersebut melakukan spesialisasi produksi barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.

Penilaian Kritis / Kebaikan Teori David Ricardo
David Ricardo adalah pelopor ahli ekonomi modern dan pendapatnya mengenai pertumbuhan ekonomi telah dianut oleh banyak kalangan. Pendapat-pendapatnya adalah sebagai berikut :
1.    Pembangunan Pertanaian
Pentingnya pembangunan pertanian dalam pertumbuhan ekonomi, sebab pembangunan industri tergantung pada sektor pertanian.
2.    Tingkat Keuntungan.
Peningkatan tingkat keuntungan dalam pembangunan ekonomi sebab pemupukan modal tergantung pada kenaikan tingkat keuntungan.
3.    Pentingnya Tabungan.
Pentingnya tabungan pada pemupukan modal dalam rangka pertumbuhan ekonomi.
4.    Perdagangan Luar Negeri
Perdagangan luar negeri sebagai sarana memperbaiki keadaan perekonomian sebab perdagangan luar negeri akan membawa pemanfaatan sumberdaya secara maksimum dan meningkatkan pendapatan.
5.    Teori Dinamis
Ricardo menyajikan suatu teori yang dinamis yang menganalisa pengaruh perubahan dari berbagai variable pada pembangunan ekonomi seperti penduduk, upah, sewah, keuntungan dan sebagainya.

Kelemahan Teori David Ricardo
Disamping kebaikan, teori Ricardo mempunyai kelemahan tertentu, antara lain :
1.    Mengabaikan pengaruh teknologi.
Pada mulanya kemajuan teknologi bisa menahan laju penurunan hasil. Tetapi akhirnya bila pengaruh kemajuan teknologi habis, hukum penurunan hasil berlaku lagi dan perekonomian bergerak menuju stasioner (law of diminishing return). Ricardo kurang memperkirakan potensi kemajuan teknologi dalam menahan menurunnya hasil tanah.Hal ini telah dibuktikan oleh negara-negara maju.
2.    Pengertian yang salah tentang keadaan stasioner.
Pandangan Ricardo tentang mencapai keadaan yang stasioner secara otomatis tidak beralasan, sebab tidak ada perekonomian yang mencapai keadaan stasioner  dengan keuntungan meningkat, produksi meningkat dan pemupukan modal tercapai.
3.    Pengertian yang salah tentang penduduk.
Menurut Ricardo meningkatnya jumlah penduduk maka upah tidak dapat meningkat, tidak terbukti. Upah tidak cenderung menuju ke tingkat upah minimal. Sebaliknya, terjadi peningkatan upah yang terus menerus dalam bentuk upah uang dan dengan sendirinya penduduk cenderung menurun.
4.    Kebijakan pasar bebas yang tidak dapat diterapkan.
Menurut Ricardo kebijakan pasar bebas tidak dapat diterapkan, bila ada campur tangan dari pemerintah karena perekonomian berjalan otomatis melalui persaingan yang sempurna.
5.    Mengabaikan faktor-faktor kelembagaan
Salah satu cacat yang paling pokok dari teori Ricardo adalah diabaikan peran kelembagaan. Padahal faktor kelembagaan sangat penting bagi pembangunan ekonomi dan tidak dapat diabaikan.
6.    Teori Ricardo adalah teori distribusi, bukan teori pertumbuhan.
Teori Ricardo bukanlah teori pertumbuhan tetapi teori distribusi yang menentukan besarnya bagian buruh, tuan tanah dan pemilik modal.
7.    Tanah juga menghasilkan selain gandum.
Ricardo berpendapat dalam rangka pertumbuhan ekonomi hanya satu produk yang bisa dihasilkan dari tanah yaitu gandum. Ini adalah pendapat yang usang sebab ternyata tanah bisa menghasilkan berbagai macam produk selain gandum.
8.    Modal dan buruh bukanlah koefisien yang tetap.
Asumsi Ricardo bahwa modal dan buruh merupakan koefisien produksi yang tetap adalah tidak benar.Asumsi ini tidak berlaku sebab buruh dan modal adalah variabel bebas.
9.    Mengabaikan tingkat suku bunga
Kelemahan yang serius dari teori Ricardo adalah pengabaian tingkat suku bunga dalam pertumbuhan ekonomi.Ricardo tidak menganggap tingkat bunga sebagai suatu imbalan jasa yang terpisah dari modal tetapi termasuk dalam keuntungan.Pendapat yang salah ini berasal dari ketidakmampuannya untuk membedakan pemilik modal dari pengusaha.

Peranan Negara Terhadap Teori Ricardian
Negara dalam pendekatan ini hanya dianggap berperan dalam melindungi hak atas kekayaan dan menciptakan lingkungan yang menjaga kelancaran bekerjanya pasar. Sedangkan keluarga/rumah tangga berperan memaksimalkan kepuasan melalui konsumsi barang-barang yang diproduksi secara massa untuk memaksimalkan keuntungan. Selain itu keluarga juga menghasilkan input abstrak ang disebut “tenaga kerja”. Dalam pendekatan kebijakan Pemerintah sebagai salah satu faktor kelembagaan yang memegang peranan kunci, aktivitas ekonomi dipandang tidak sekedar memperhatikan bagaimana kemakmuran ditingkatkan, namun juga bagaimana hasil produksi, distribusi dan konsumsi, diorganisasikan. Jika ekonomi klasik menghindari persoalan normatif, termasuk netral dalam etika dan moral, maka dalam pendekatan kebijakan Pemerintah, aktivitas ekonomi adalah bagian dari dimensi pembanguann ekonomi yang berkelanjutan dalam kebijakan Ekonomi yang mambawa kemakmuran namun juga mempertimbangkan etika dan moral.
Perilaku manusia tidak sekedar berpedoman pasa rasionalitas, tetapi juga diwarnai dengan filantrofi, moralitas, dan pertimbangan etika dan rasa tanggung jawab sosial. Berkaitan dengan peran negara, pendekatan ini mengutamakan peran lembaga sosial dan politik, termasuk lembaga kekuasaan, sebagai alat produksi kemakmuran, maka ketika zaman berkembang, kegiatan ekonomi muncul sebagai hasil interaksi yang kompleks dari berbagai aspek, maka berkembangkah pendekatan ekonomi politik tersebut, untuk menjelaskan di mana pasar dan negara harus bekerjasama, di mana keuntungan individual dan kepentingan publik harus saling mengimbangi, serta relasi yang bersifat sukarela pada saat tertentu harus diubah dalam transaksi yang berdasarkan relasi kekuasaan.
Jika pandangan Richardo penekanannya hanya pada teori distribusi dan bukan pada teori pertumbuhan ekonomi maka peran pemerintah menempatkan sistem demokrasi ekonomi dengan pemberdayaan masyarakat sebagai pelaku ekonomi dan pemilik faktor–faktor produksi. Esensinya adalah pemerintah menerapkan instrumen regulasi dengan berbagai bentuk stimulus ekonomi untuk membangun arsitektur ekonomi yang memberi peran aktif bagi golongan kapitalis yang tujuannya untuk mencapai keuntungan maksimal, dan golongan buruh (jumlah terbesar dalam masyarakat) yang hanya bergantung pada golongan kapitalis serta golongan tuan tanah.

III.   KESIMPULAN
Konsep atau teori Ricardian sebaiknya dibangun dalam dunia bisnis dan kegiatan ekonomi yang dikembangkan, dimana shareholders-nya melibatkan anggota masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bersama. Bangunan  dan arsitektur sistem Perekonomian yang bisa mengedepankan keseimbangan umum (eqiulibrium). Kebijakan tersebut akan mempengaruhi aktivitas ekonomi yang bersifat koersif (memaksa) yang diformalkan dalam institusi atau kelembagaan ekonomi yang saling mempengaruhi untuk mengejar optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi.
Sumber :
1.    Adisasmita, Rahardjo. 2013. Teori-Teori Pembangunan Ekonomi (Pertumbuhan Ekonomi dan Pertumbuhan Wilayah, Yogyakarta: Graha Ilmu.
2.    Suprayitno, B. 2009. Belajar Ekonomi dan Akuntansi dari Sebuah Perspektif Mahasiswa. (Online) http://akuntansi-ekonomi.blogspot.com/2009/03/teori-ricardian.html diakses : 3/10/2014 jam : 10:00
3.    Athilla.2008.Teori Pertumbuhan Pembangunan Ekonomi. (Online) http://athidanalyst.blogspot.com/2008/12/teori-pertumbuhan-pembangunan-ekonomi.html  diakses : 3/10/2014 jam : 10:15

4.    Raharjo, K.B. Makalah Ekonomi Pembangunan; Teori-Teori Pembangunan Ekonomi. (Online) http://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/01/11/makalah-ekonomi-pembangunan-teori-teori-pembangunan-ekonomi/ diakses : 3/10/2014 jam 10:28

Tidak ada komentar:

Posting Komentar